Monday, October 5, 2009

Success Mindset ( Pola Pikir SUKSES )

PEMBICARA motivasi terkenal Jim Rohn pernah berkata, "You can't hire someone else to do your push-ups for you." (Anda tidak dapat menyewa orang lain untuk melakukan push-up untuk Anda). Tepat sekali! Kesuksesan Anda tergantung 100% dari kerja keras Anda bukan oleh orang lain. 100% success mindset mempunyai konsep bahwa Andalah yang memegang kendali dari kesuksesan dan kegagalan Anda. Konsep sukses yang akan saya paparkan hanyalah merupakan peta untuk mencapai kesuksesan, namun sekali lagi Anda sendirilah yang harus bekerja untuk mendapatkannya.

Suatu kenyataan yang hampir diterima oleh banyak orang bahwa seseorang/sesuatu (bukan diri kita) yang menyebabkan hidup ini bahagia atau sedih, kaya atau miskin, berhasil atau gagal. Namun kebenaran yang pasti adalah kitalah yang sebenarnya menentukan kualitas hidup kita. Banyak orang terjebak dengan apa yang digambarkan oleh akronim berikut: B.E.D. B mewakili Blame (sifat menyalahkan keadaan/orang lain) yang menyebabkan seseorang melemparkan tanggung jawab kegagalan mereka kepada orang lain. Sifat yang satu ini adalah sifat yang sama sekali tidak membentuk sikap positif dalam diri seseoang dan orang yang satu ini melarikan diri dari kenyataan yang sebenarnya bahwa dialah yang harus dipersalahkan atau dihargai untuk kegagalan atau kesuksesannya. E merepresentasikan Excuse (alasan-alasan yang menguatkan mengapa seseorang gagal), tepat sekali apa yang dikatakan oleh George Washington Carver bahwa 99% kegagalan berasal dari orang-orang yang memiliki kebiasaan mencari alasan-alasan. D mengartikannya sebagai Denial (penyangkalan diri), pada level ini seseorang sudah menolak perubahan dan menerima kenyataan bahwa memang inilah kondisi yang harus diterima. Proses penyangkalan ini bejalan selama bertahun-tahun, dimulai dengan menyalahkan orang lain / keadaan kemudian mencari beribu-ribu alasan untuk menetapkan bahwa bukan dialah yang bertanggung atas semua yang terjadi dalam hidup ini dan jika penyangkalan ini terus berlangsung, hal ini akan menuju kepada kegagalan yang final.

Start with your Attitude

Saya yakin dengan kondisi harga tiket pesawat yang semakin murah, setidak-tidaknya Anda pernah mempunyai pengalaman naik pesawat. Khususnya lagi untuk pesawat yang menawarkan harga yang murah, penumpang mungkin agak takut ketika berada di udara mengingat murahnya tiket berhubungan langsung dengan perawatan pesawat. Jika seandainya mesin pesawat pada sayap kiri mendadak tidak berfungsi reaksi pilot mana yang Anda akan pilih (1). Sang pilot keluar dari kokpitnya dan berlari berteriak-teriak di depan penumpang dengan berkata, "habislah kita semua, pesawat ini akan jatuh dan saya tidak mampu menyelamatkannya.", atau (2). Sang pilot dengan tenang melalui mikrofonnya menyampaikan bahwa salah satu mesin pesawat tidak berfungsi dan ia sedang mencoba membenarkannya dan menghimbau agar penumpang tetap tenang walaupun akan ada goncangan sampai mesin dapat diperbaiki. Saya yakin Anda mencari pilot yang memiliki attitude seperti pada point 2. Kesimpulannya, sebelum Anda mampu menetapkan bahwa segala sesuatu merupakan tanggung jawab Anda 100%, Anda harus terlebih dahulu mengubah sikap Anda. Tidak ada satupun sikap negatif yang dapat memperbaiki keadaan. Hanya dengan bersikap positif-lah, Anda dapat menerima keadaan yang terburukpun dan mampu mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih baik lagi.

It's the Inside Problem!

Ada sebuah cerita yang menarik yang menceritakan mengenai seorang tua yang berjalan di kegelapan malam dan berhenti di bawah sebuah lampu jalanan dan mencari sesuatu di bawah sinar lampu itu. Kemudian datanglah seorang muda menanyakan kepada orang tua itu, apa yang sedang ia lakukan? Jawabnya, "Saya sedang mencari kunci saya yang hilang." Anak muda itu langsung menawarkan bantuannya untuk mencari kunci itu. Setelah dua jam ia membantu mencari, akhirnya ia menyerah dan kemudian ia berkata kepada orang tua itu, "Kita telah mencari di semua tempat sekitar sini dan belum juga menemukannya; apakah Anda yakin Anda kehilangan kunci itu di sekitar tempat ini? Orang tua itu menjawab, "Tidak, kunci itu hilang di rumah, tapi rumah saya tidak memiliki penerangan dan tempat ini lebih terang dari rumah saya." Cerita yang lucu ini mengingatkan kita untuk tidak mencari alasan atau kunci sukses di luar sana, karena semuanya berada dalam diri kita dan hanya kitalah yang mampu mengubahnya.

Throw Your Excuses!

Anda harus berhenti mencari-cari alasan atas kegagalan Anda. Saya yakin semua orang mempunyai alasan-alasan yang berbeda mengapa mereka gagal. Jika Anda mendengarnya, alasan itu kedengarannya begitu masuk akal. Ada yang berkata, ini semua karena kesalahan orang tua saya karena tidak memberikan pendidikan yang cukup, ada lagi yang berkata, ini adalah kesalahan orang tua saya karena terlalu memanjakan saya akibatnya saya tidak berhasil; ini adalah kesalahan boss saya, karena tidak menempatkan saya di posisi yang tepat, ini kesalahan pelanggan saya, karena terlalu menekan komisi saya sehingga saya tidak dapat memberikan servis yang terbaik, dan juga karena pelanggan saya yang menetapkan harga jual rumah yang terlalu tinggi, sehingga saya tidak mampu menjualnya. Apakah Anda pernah mendengar keluhan klasik seperti di atas? Semuanya kedengarannya sangat masuk akal, namun dengan menerima kenyataan-kenyataan ini, Anda tidak akan mendapatkan hasil yang baik. Begitu banyak orang ingin agar dunia ini berubah terlebih dahulu sebelum ia berubah. Seperti banyak orang berkata bahwa ia akan berhenti korupsi jika negara ini berhenti korupsi; bagaimana hal ini bisa terjadi dengan rakyat yang mempunyai mental seperti ini. Saya teringat sebuah kantor MB yang telah tutup, MB-nya berkata bahwa ia akan berusaha lagi kalau krisis di negara kita sudah berlalu, ia juga menyampaikan akan memulai lagi jika komisi sudah standard dan open listing di hapuskan. Menurut Anda kapan ia akan memulai lagi? Jawabnya tidak pernah karena bukanlah hal-hal ini yang harus berubah tetapi kitalah yang harus berubah! Hal-hal yang baru saja saya sebutkan sampai saat ini belum berubah.

E + R = O

Dr. Robert Resnick seorang pakar psikoterapi di Los Angeles mengungkapkan suatu teori yang sederhana namun sangat penting untuk menjelaskan arti dari 100% success mindset. Ia mengatakan E (Event) + R (Response) = O (Outcome). Formula sederhana ini menjelaskan bahwa setiap hasil dari pengalaman hidup ini (baik gagal maupun sukses, kaya ataupun miskin) adalah hasil dari bagaimana kita merespon terhadap kejadian-kejadian dalam hidup kita. Jika Anda tidak menyukai hasil yang Anda dapatkan sekarang, ada dua pilihan yang dapat Anda ambil:

  1. Anda dapat menyalahkan event-nya yang mengakibatkan hasil yang tidak Anda inginkan. Dengan kata lain, Anda akan menyalahkan situasi ekonomi yang jelek, kenaikan harga BBM, kurangnya pendidikan Anda, system yang tidak baik dan masih banyak lagi yang dapat Anda salahkan karena event inilah yang menyebabkan kegagalan Anda. Dengan berpikir seperti ini, Anda tidak sepenuhnya salah, memang inilah kenyataan hidup ini, dan dunia ini tidak sempurna. Namun dengan memiliki sikap yang seperti ini, akankah Anda akan mengambil tindakan untuk berubah ? Akankah event tersebut dapat berubah? Menurut Anda, apakah lebih mudah merubah event atau merubah response Anda ? Event adalah kejadian yang terjadi dan seringkali tidak dapat diubah. Yang menentukan keberhasilan seseorang bukan event-nya tetapi response terhadap event tersebut.
  2. Anda dapat mengubah response terhadap event-nya sampai Anda mendapatkan hasil yang Anda inginkan. Inilah sikap yang dianut oleh seorang juara sejati.
Dalam persamaan matematis yang sederhana di atas, jika pengaruh E (Event) > R (Response) yang Anda ambil, Outcome-nya (O) akan lebih depengaruhi oleh Event (E). Namun, jika pengaruh E (Event) <>

Ketika terjadi gempa bumi pada tahun 1994 di Northridge, California, ada sebuah jembatan tol yang ambruk yang mengakibatkan para pemakai jalan harus menunggu antri 2-3 jam hanya untuk melewati bagian yang ambruk tersebut. Seorang wartawan CNN melakukan interview dengan para pengemudi yang umumnya kesal dengan kejadian tersebut. Seorang pengemudi mengungkapkan kekesalannya dengan berkata," Saya benci tinggal di California. Pertama kebakaran hutan, kemudian banjir, dan sekarang gempa, walaupun saya sudah berangkat pagi hari, tetap saja terlambat sampai kantor. Kemudian wartawan itu melanjutkan ke mobil yang lain, response pengemudinya sangatlah berbeda. Pengemudi itu tersenyum seakan-akan menikmati kemacetan itu, katanya," Saya berangkat jam lima pagi dari rumah dan saya memiliki banyak kaset yang enak untuk di dengar, istri saya menyiapkan kopi dalam termos saya, jadi saya tidak mempermasalahkan kemacetan ini." Dan jika memang kemacetan ini merupakan faktor yang mutlak, seharusnya semua orang akan marah. Demikian juga jika krisis ekonomi ini merupakan faktor utama, semestinya semua agent tidak ada yang berhasil. Bukti mengatakan lain, justru pada saat ini Top MA dan Top MB mencapai prestasi yang tertinggi karena jeli me-response terhadap event yang terjadi.

Cerita yang tidak kalah menguatkan bahwa Response jauh lebih penting dari Event terjadi di sebuah dealership mobil Lexus di California. Ketika terjadi perang teluk di awal tahun 90-an, penjualan mobil mewah anjlok drastis. Manager dari dealer tersebut sadar bahwa jika mereka tidak merubah Response-nya terhadap Event yang terjadi, mereka dengan terpaksa harus menutup dealer tersebut. Cara lama mereka dengan memasang iklan di koran dan radio tidak berhasil menarik calon customer ke showroom mereka, O (outcome)/hasilnya malah menurun. Sadar bahwa jika ingin agar hasilnya membaik, mereka harus mengubah Response mereka terhadap keadaan yang terjadi. Ia kemudian menugaskan para salesman-nya untuk membawa mobil itu ke pesta-pesta orang kaya, ke country club, ke lapangan golf dan menawarkan test-drive gratis bagi setiap orang di lingkungan elit tersebut. Pernahkah Anda melakukan test-drive mobil mewah dan setelah itu kembali menjalankan mobil lama Anda? Bagaimana perasaan Anda? Saya yakin Anda tidak puas dengan mobil Anda. Anda tiba-tiba merasa menemukan sebuah mobil yang lebih enak dari mobil Anda. Hal yang sama terjadi dengan orang-orang yang melakukan test-drive mobil Lexus, akibatnya penjualan mobil terangkat. Dealership ini telah mengganti Response mereka terhadap Event yang sama, alhasil Outcome/hasilnya berubah. Dan yang sangat mencegangkan, penjualan di tahun itu melebihi penjualan ketika perang telum belum terjadi. Believe it or not!

Progress... Progress...

Seorang juara sangat menyadari bahwa ia tidak boleh terlena dengan kesuksesan yang sementara. Jawablah pertanyaan saya, berapa kali dalam seumur hidup Anda menggosok gigi Anda? Saya yakin, puluhan ribu kali. Apa yang terjadi jika Anda berpikir, karena telah melakukannya setiap hari, Anda ingin berhenti melakukannya selama satu bulan ke depan? Saya yakin Anda mengerti maksud saya. Hal yang sama berlaku untuk motivasi diri; Anda tidak bisa hanya mengikuti beberapa seminar atau mendengarkan beberapa kaset motivasi dan tidak merasa butuh akan motivasi. Hal ini tidaklah benar, walaupun saya pribadi sering memberikan training motivasi kepada MA, saya sendiri setiap hari membaca buku motivasi dan memberikan target yang menantang untuk dicapai, ujung-ujungnya agar motivasi itu terus berkobar. Lihatlah iklan program diet yang gencar di media massa. Saya yakin jika Anda mengikutinya Anda akan kehilangan berat badan, namun hanya untuk sementara. Mengapa? Karena jika Anda tidak mengubah kebiasaan hidup sehat dan pola makan yang sehat, sukses Anda dalam menghilangkan berat badan Anda hanyalah suatu tujuan dan setelah tercapai tidak memiliki drive yang kuat untuk dipertahankan. Ada sebuah pepatah yang sangat mengembar-gemborkan langkah pertama; dikatakan bahwa dengan mengambil langkah pertama (Action), Anda telah menyelesaikan 50% kesuksesan Anda. Pepatah ini telalu naïf karena kesuksesan Anda lebih bergantung pada cara Anda secara konsisten, persisten dan pantang menyerah untuk tetap menghidupkan momentum dari tindakan Anda. Banyak orang dapat memulai sesuatu hal, namun begitu mudah berhenti ketika masalah datang. Sebelum Anda mengubah Action itu menjadi Habit (kebiasaan), sukses Anda tidak akan lama. Inilah rahasia yang paling utama dan jitu jika Anda ingin meraih sukses yang berkesinambungan.

Summary

Untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan waktu, usaha, kesabaran dan daya tahan yang tinggi. Ingatlah bahwa dalam mengejar kesuksesan, Anda akan bertemu dengan rintangan, tantangan dan tembok yang tebal. Pada suatu saat Anda akan merasa bahwa Anda tidak mampu lagi untuk berkembang dan disaat inilah yang membedakan seorang juara dari rata-rata. Kebanyakan orang berhenti mencoba dan mengubur mimpi mereka ketika mereka merasa menghadapi tembok yang tebal, namun juara sejati menemukan bahwa dengan sikap yang pantang menyerah mereka dapat bertumbuh terus pada level yang tidak pernah terbayangkan. Jika Anda mengaplikasikan konsep-konsep sederhana yang dipaparkan di atas, Anda telah berjalan dalam arah yang benar dalam meraih kesuksesan Anda. Success will be Yours!

No comments:

Post a Comment