Friday, October 9, 2009

Semua Bisa Berubah.

Kisah ini terjadi beberapa tahun lalu. Selesai seminar, seperti biasa, panggung tiba2 diserbu para audience yang ingin minta tanda tangan atau foto bersama atau sekadar bersalaman. Di antaranya, ada seorang pria muda yang menemui istri saya di bawah panggung.

"Bu. Saya datang ke seminar Pak Andrie sebenarnya ingin mengucap terima kasih ke bapak. Tetapi Bapak lagi sibuk ya, Bu," katanya sambil matanya melirik ke kerumunan di panggung.

"Pernah ketemu Pak Andrie di mana, Pak?" tanya istri saya.

"Oh. Pak Andrie tidak kenal saya. Tapi saya kenal Pak Andrie, bahkan telah dibantu beliau," katanya bersemangat. "Begini, Bu. Saya orang Medan yang merantau ke Jakarta. Saya dan istri berjuang mulai nol sampai punya ruko. Suatu hari, terjadi musibah yang memilukan. Ruko kami terbakar habis. Masih beruntung, saya, istri dan dua anak selamat. Tapi semua harta habis, hanya tinggal baju yang melekat di badan saja. Akhirnya saya mengajak anak istri pulang ke Medan.

Tidak lama kemudian saya meninggalkan mereka. Saya nekad balik lagi ke Jakarta dan nebeng tinggal di kos teman. Waktu susah2nya itu, suatu hari saya diajak temen ke vihara. Saya pikir, mau diajak sembahyang. Eh ternyata, ada Pak Andrie yang sedang memberikan motivasi di sana. Saya seperti tersihir, Bu. Kira2 seminggu, suara Pak Andrie seperti mengiang di telinga saya. Success is my right! Sukses adalah hak saya! Pak Andrie, yang tidak berpendidikan tinggi, mau berjuang dan bisa sukses. Saya harus bisa seperti bapak!" Matanya menerawang seolah kembali ke masa itu.

"Syukur kepada Tuhan, usaha saya sekarang sudah mulai berhasil. Anak istri saya juga sudah saya bawa balik ke Jakarta. Waktu saya tau ada seminar ini, saya bertekad datang, mau ketemu Pak Andrie. Sekarang belum bisa ngomong langsung ke Pak Andrie. Nggak papa' deh, saya sampein ke ibu saja. Tolong kasih tau bapak ya bu, terima kasih dari saya dan kalau boleh titip pesan dikit, Pak Andrie jangan bosan memberi motivasi ke mana2. Karena, banyak orang yang membutuhkan dan terbantu seperti saya".

Teman2 yang luar biasa,
Cerita di atas tadi menguatkan apa yang telah saya jalani. Success is my right! Tidak penting kita dulu siapa dan bagaimana. Entah dulu kurang sekolah, anak nakal, miskin, bangkrut atau apapun kondisi kita, yang penting adalah siapakah kita hari ini dan apa tujuan yang akan kita raih di hari depan.

Semua bisa berubah. Berjuanglah!
Jika kita telah punya tekad mau mengubah nasib, punya tujuan yg jelas, serta siap berjuang penuh kesungguhan hati, niscaya kesuksesan yang kita cita-citakan akan tercapai dengan membanggakan! Yes! Sukses adalah hak setiap orang.


Sumber : Andrie Wongso ( Motivator Indonesia )

Kisah Sang Kodok

Sekelompok kodok sedang berjalan-jalan melintasi hutan. Dua di antara kodok tersebut jatuh ke dalam sebuah lubang. Kodok-kodok yang lain segera mengelilingi lubang tersebut. Ketika melihat betapa dalamnya lubang itu, mereka berkata pada kedua kodok agar pasrah dan mati saja dalam lubang. Karena dalamnya lubang membuat kata-kata itu tidak terdengar. Kedua kodok tersebut mengacuhkan komentar-komentar itu dan mencoba melompat keluar dari lubang dengan segala kemampuan yang ada. Sementara kodok-kodok di atas tetap bersikeras berteriak agar mereka berhenti melompat dan mati saja.

Akhirnya, salah satu dari kodok yang ada di lubang itu mendengar kata-kata kodok di atas dan menyerah, ia pun terjatuh dan mati. Sementara kodok yang satunya lagi tetap melanjutkan lompatannya semampu mungkin. Sekali lagi kerumunan kodok-kodok tersebut berteriak kepadanya agar berhenti mencoba hal yang sia-sia dan mati saja. Tetapi ternyata ia bahkan berusaha lebih kencang lagi dan akhirnya berhasil.

Ketika sampai di atas, seekor kodok bertanya kepadanya, “Apa kau tidak mendengar teriakan kami?” Lalu kodok itu pun (sembari membaca gerakan bibir kodok yang lain) menjelaskan bahwa ia sebenarnya tuli. Akhirnya kerumunan kodok itu pun sadar bahwa selama di bawah tadi mereka dianggap telah memberi semangat kepada sang kodok yang tuli tadi.

Sesungguhnya kekuatan hidup dan mati ada di lidah. Kekuatan kata-kata yang diberikan pada seseorang yang sedang “jatuh” justru dapat membuat orang tersebut bangkit dan membantunya menjalani hari-hari yang tersisa. Kata-kata buruk yang diberikan pada mereka yang sedang jatuh, bisa membunuh mereka.

Hati-hatilah dengan apa yang diucapkan. Suarakan kata kehidupan, kepada mereka yang sedang menjauh dari jalur hidupnya yang benar.

Sumber : Ibu Murdiana Bakti ( Member Grup PUSAT MOTIVASI INDONESIA [FB] )

Thursday, October 8, 2009

Buang Pikiran untuk Bunuh Diri

Beberapa bulan yang lalu, saya mendapat telepon dari penggemar yang ada di Pontianak, Kalimantan Barat. Sebutlah namanya Z. Dia menceritakan masalahnya, merasa begitu bersalah, frustasi, depresi, putus asa, dan terlintas dalam pikirannya untuk bunuh diri...

“Saya ini seorang penjudi,” begitu kisahnya kepada saya. “Modal usaha yang diberi orangtua saya habiskan untuk berjudi. Tentu saja orangtua saya marah dan kecewa. Tetapi setelah saya meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi, namanya juga orangtua, mereka pun kembali memberi uang untuk modal usaha lagi.”

Hening sejenak. Dia ia melanjutkan,”Sayangnya, kepercayaan itu kembali saya hancurkan. Kembali uang modal habis tidak tersisa di meja judi. Duh Pak, kali ini ortu marah besar dan merasa dikhianati oleh anaknya. Saya sungguh malu, menyesal dan kecewa pada diri saya sendiri. Tapi nasi telah menjadi bubur, semua telah terjadi. Setelah kejadian itu, selama berhari-hari, hidup dalam keputusasaan, saya sempat berpikir untuk bunuh diri aja,” ucapnya sambil terisak pilu.

Lanjutnya, “Dalam keadaan bingung, saya berjalan-jalan tak tentu arah. Suatu hari, langkah saya terhenti di depan sebuah toko buku, mata saya nanar melihat buku 18 Wisdom & Success yang dipajang di rak. Di cover buku ada tulisan 'Hidup adalah tanggung jawab! Dari pada berani mati secara pengecut, jauh lebih baik berani hidup secara ksatria, maka hidup kita akan lebih bernilai.' Langsung saya beli buku itu. Di rumah saya baca berulang kali cerita ke 14, yang ada di halaman 157. Judulnya, 'Pengecut Mau Bunuh Diri'. Tiba2 pikiran saya tersentak laksana dihantam palu. Timbul kesadaran baru, tetapi juga takut dan meragukan diri sendiri, jangan2 kesadaran ini hanya sementara dan kemudian penyakit lama untuk berjudi muncul lagi? Setelah berpikir ulang, saya memberanikan diri menelepon alamat yang tertera di sampul belakang buku 18 Wisdom & Success untuk meminta saran dan peneguhan dari si pengarang buku, Pak Andrie Wongso”.

Akhirnya saya pun memberitahu kepada anak muda ini, “Z, kamu harus bertanggung jawab atas semua perbuatanmu! Jangan coba2 bunuh diri, itu sifat pengecut! Kamu tidak berhak membunuh dirimu sendiri! Yang punya hak mengambil nyawamu adalah Tuhan. Orangtua kamu pantas dan berhak marah serta kecewa kepada kamu. Kamu harus minta maaf! Mintalah ampun kepada mereka dan mohon diberi kesempatan lagi. Jika permintaanmu itu tidak digubris pun, kamu harus tetap sabar. Ubah sikap hidupmu! Pelan atau cepat namanya juga orangtua, jika melihat perubahan kehidupan kamu, mereka pasti akan luluh. Apapun yang terjadi kamu harus sabar, sabar, sabar, dan bertanggung jawab! Buang pikiran untuk bunuh diri, bisa? Ingatin terus ya, sepotong tulisan di cover buku 18 Wisdom & Success itu, ‘Daripada berani mati secara pengecut, jauh lebih baik berani hidup secara ksatria!’ Buktikan kamu bisa berubah dan menjadi anak yang membanggakan. Dan untuk menguatkan tekadmu, jangan lupa untuk berdoa. Ok?”

Hening di seberang. Kali ini Z menjawab,“Ya, Pak Andrie, terima kasih....” katanya sambil terisak-isak. Setelah itu, ia menutup pembicaraan.

Beberapa minggu setelah itu, di kantor, saya menerima telpon lagi dari Z. Kali ini suaranya begitu renyah dan mantap.

“Pak Andrie, terima kasih ya atas motivasinya waktu itu,” katanya. “Sekarang saya sudah berubah total dan mendapatkan kepercayaan dari orangtua saya, saya sudah bebas dari berjudi. Saya telah memulai usaha baru. Doakan semoga saya berhasil sukses ya, Pak. Kapan2 saya boleh telpon lagi ya? Di sini saya tunggu buku bapak yang baru. Sekali lagi, terima kasih.”

Saya jawab: “Selamat ya, kamu telah bangkit! Yang konsisten ya! Selama saya ada di kantor dan ada waktu luang, pasti saya terima telepon kamu. Bagi saya, senang bisa ada kesempatan membantu orang lain. OK, selamat berjuang!”

Salam sukses luar biasa!

Sumber : Andrie Wongso ( Motivator Indonesia )

Pemijat Tunanetra

Di sela-sela kesibukan saya, kegiatan olahraga selalu menjadi bagian yang paling menyenangkan. Saya menggeluti kungfu, catur, dan golf, sedangkan badminton merupakan olahraga kesukaan yang masih saya lakukan hingga saat ini. Suatu hari, entah karena kurang pemanasan atau terlalu ngotot memukul si bulu angsa, pangkal lengan saya cedera sehingga harus berhenti bermain beberapa saat untuk pemulihan. Saya sibuk mencari tukang pijat agar cepat pulih dan bisa bermain lagi. Oleh seorang teman, direferensikan seorang pemijat tunanetra. Dan atas kebaikan si teman, si pemijat pun diantar ke rumah.

Di perkenalan singkat, dia menyebut namanya Junaedi. Dan segera jari2 tangannya mulai beraksi dengan sangat terampil.

Tiba-tiba Junaidi bertanya, "Maaf Pak, bener ya Pak Andrie ini yang Pak Andrie Wongso itu? Eh maaf, maksud saya yang motivator itu?"

Saya terbahak sambil mengiyakan. "Tahu nama saya dari mana, Mas?" tanya saya.

"Saya sering denger bapak di radio Smart FM. Bagus sekali, Pak. Tolong tanya Pak, arti sesungguhnya motivasi itu apa sih?"

"Motivasi terdiri dari dua kata, motif dan aksi. Untuk bisa berhasil, orang harus punya tujuan yang jelas dan beraksi, bertindak, bergerak menuju tujuan yang diinginkannya," jawab saya.

Si pemijat bertanya lagi, "Orang tunanetra seperti saya, apakah bisa sukses Pak?"

"Bisa! Ukuran sukses setiap orang kan berbeda-beda. Mas Junaedi sebagai pemijat, tujuan utama adalah memuaskan pelanggan yang dipijat. Setiap kali memijat, kerjakan dengan suka cita. Beri layanan yang terbaik kepada setiap pelanggan. Entah nanti diberi imbalan berapa pun, syukuri dan nikmati itu. Targetnya sehari mijat berapa orang Mas Jun?"

"Yah..., kalau bisa sekitar enam orang, Pak."

"Hitung saja, kalau enam pelanggan @Rp50.000, berarti penghasilan Mas Junaedi ini sudah melebihi gaji karyawan kantoran lho," kata saya. "Dan jika pelanggan puas, selain dia akan tetap menjadi pelanggan, biasanya dia juga akan memberitahu ke teman2 atau saudara. Dengan demikian rezeki dari Tuhan pasti akan terus berlimpah."

Mas Jun mengangguk-anggukkan kepala dengan gembira mendengar uraian motivasi sederhana itu, sambil tangannya tidak berhenti memijat. Setelah selesai, dia memberi nomor HP-nya dan tak lama kemudian tukang ojek langganannya datang menjemput.

Teman2 yang luar biasa!
Junaedi yang tunanetra adalah salah satu contoh dari sekian banyak orang yang punya cacat fisik tetapi mampu hidup mandiri. Sayangnya, banyak di antara kita yang memiliki fisik yang lengkap dan sehat tetapi tidak mampu hidup mandiri. Setiap hari, lebih banyak menghabiskan energi untuk menggerutu dan mengeluh.

Maka, begitu penting sikap mental kita dalam mengarungi kehidupan ini. Jika kita bisa bersyukur dengan kelemahan yang kita miliki dan bisa mengembangkan kekuatan yang kita punyai, walau tidak menjadi orang yang kaya raya, yang penting kita telah menjadi manusia yang bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Hidup demikian adalah hidup yang bernilai bagi diri sendiri dan di mata Tuhan.

Salam sukses luar biasa!!!


Sumber : Andrie Wongso ( Motivator Indonesia )

Kebahagian Ada di Hati.

"Happiness is state of consciousness which proceeds from the achievements of one's values. - Kebahagiaan seseorang adalah pemikiran yang berasal dari pencapaian nilai dirinya,"
Ayu Rand.

Bahagia adalah perasaan yang selalu ingin kita rasakan. Tetapi kita pasti kecewa jika berharap orang lain atau sesuatu di luar diri kita akan membawakan rasa bahagia. Sebenarnya kebahagiaan itu berasal ada di dalam diri kita masing-masing dan mudah mendapatkannya.

Untuk mendapatkan kebahagiaan, terlebih dulu definisikan arti kebahagiaan menurut versi Anda, sebab setiap orang mempunyai definisi berbeda-beda tentang kebahagiaan. Seorang pebisnis mungkin merasa bahagia jika ia berhasil mencapai sukses besar. Tetapi bagi seorang pengemis mungkin mendapatkan banyak uang menjadi kebahagiaan tersendiri baginya.

Lalu bagaimana definisi kebahagiaan agar kita bahagia? Kesederhanaan, artinya Anda tak harus memiliki yang terbaik. Karena hidup ini bukan pertandingan dimana yang terkuat atau tercepat akan menjadi pemenangnya. Ilustrasi kisah berikut ini mungkin dapat membantu Anda bagaimana memahami arti kesederhanaan.

Ada seorang lelaki tua tiba di sebuah desa setelah melalui perjalanan panjang yang melelahkan. Seorang arif dan kaya raya mempersilahkan lelaki tersebut mampir sejenak ke rumahnya. Kemudian pria kaya tersebut menghidangkan beraneka macam minuman dan masakan.

Lelaki tua itu hanya memandangi semua makan lezat dan minuman yang terhidang. Dengan santun ia bertanya, "Bolehkah saya meminta secangkir kopi?" Sebuah permintaan yang sangat sederhana.

"Hanya itu?" kata sang pemilik rumah kembali bertanya.

"Ya Tuan, hanya itu," jawab lelaki tua tersebut.

Kemudian lelaki itupun langsung meminum segelas kopi yang telah dihidangkan. Nampak ia betul-betul menikmati setiap teguk kopi yang ia minum sampai habis. Melihat pemandangan tersebut membuat sang pemilik rumah menawarkan secangkir kopi lagi. Tetapi lelaki tersebut menolak dengan bahasa yang sangat santun.

"Kenapa?" tanya sang pemilik rumah keheranan.

"Karena saya tidak ingin kenikmatan dari secangkir kopi yang sebelumnya akan berkurang," jawab lelaki tersebut sambil tersenyum.

Dari kisah tersebut dapat kita pahami bahwa kunci kebahagiaan ada pada kesederhanaan, cukup untuk diri Anda dan dapat Anda nikmati. Contohnya menggunakan handphone di era informasi saat ini sudah sangat diperlukan, tetapi bukan berarti harus selalu keluaran terbaru. Begitu pula dengan mobil juga dibutuhkan untuk menunjang mobilitas dan bisnis, tetapi bukan harus selalu mahal.

Jangan pula menghubungkan kebahagiaan dengan materi, jabatan, bisnis besar, ketenaran, atau hal-hal yang bersifat duniawi lainnya, karena hanya akan menyebabkan hati hampa. Dalam kehidupan sehari-hari pasti Anda pernah mendengar orang kaya yang meninggal bunuh diri. Banyak juga yang gila karena sengketa harta.

Mensyukuri apa yang Anda miliki adalah sumber kebahagiaan yang berasal dari dalam. Bersyukurlah atas apa yang Anda miliki, atas keluarga, orang tua, pasangan, pekerjaan, umur, bahkan kekurangan yang Anda miliki. Ketika Anda mampu bersyukur atau dapat melihat dan merasakan sisi positif dari apapun yang Anda alami atau miliki, berarti Anda akan mudah menemukan kebahagiaan.

Kemampuan untuk selalu bersyukur berkaitan erat dengan keyakinan terhadap Tuhan YME. Oleh sebab itu tingkatkan kekuatan spiritual, misalnya lebih tekun beribadah dan melibatkan diri dalam aktifitas spiritual. Sementara itu tingkatkan pula ilmu pengetahuan. Kekuatan spiritual dan ilmu pengetahuan akan membantu Anda bersyukur dan optimis bahwa esok pasti lebih baik dan bahagia.

Selain itu, kurangi porsi berita, karena sebagian besar berita yang sering kita jumpai adalah berita buruk. Hanya sebagian kecil diantara berita yang berseliweran tersebut bermanfaat dan inspiratif bagi kehidupan kita. Pilihlah berita yang inspiratif dan menambah wawasan hidup Anda.

Tambahlah porsi humor dalam kehidupan Anda. Dengarkan atau bacalah cerita-cerita lucu yang membuat Anda tertawa. Kata orang, humor sangat efektif membuat kita tertawa sehingga merasa lebih baik. Apalagi jika kita mampu mentertawakan diri sendiri.

"Hanya ada satu kebahagiaan dalam hidup ini, yakni mencintai dan dicintai," kata George Sand (1804-1876), seorang penulis berkebangsaan Perancis. Oleh sebab itu perbaikilah hubungan dan cintai orang lain seakan-akan Anda tak pernah tersakiti. Ekspresikan perasaan cinta, kasih sayang dan persaudaraan terhadap orang-orang di sekitar Anda, misalnya terhadap rekan kerja, tetangga, pegawai, dan lain-lain.

Sebenarnya untuk merasa bahagia dibutuhkan kemauan Anda saja. "Most people are about as happy as they make up their minds to be. - Orang-orang merasa bahagia ketika mereka memutuskan untuk berpikir mereka bahagia," kata Abraham Lincoln.

Bahagia atau tidak semua itu tergantung pada pilihan Anda sendiri. Bila Anda memilih untuk bahagia, tak akan sulit mendapatkannya karena kebahagiaan itu ada di dalam diri Anda sendiri. Jadi jangan pernah khawatir tidak mendapatkan kebahagiaan, tetapi khawatirlah Anda tak pernah mendapatkan kesempatan untuk hidup bahagia.


Sumber : Andrew Ho (Pengusaha, motivator, dan penulis buku)

Bukalah Hatimu

Dikisahkan, ada seorang anak muda yang merasa dirinya tidak bahagia. Setiap hari, dari jendela kamarnya dia melihat taman dan pemandangan alam yang sangat indah, orang berlalu lalang, anak-anak bermain dengan gembira. Tetapi fenomena itu tidak membuat hatinya bahagia. Justru dia tidak mengerti, mengapa orang-orang di luar sana bisa tertawa-tawa bersama atau setidaknya menunjukkan wajah yang gembira.

Karena melihat keadaan di sekitarnya, hatinya yang hambar, terusik pada pertanyaan, "Apa rahasia bahagia?"

Demi mendapatkan jawaban tersebut, si pemuda memutuskan keluar dari kamarnya dan mulai bertanya kepada siapa saja yang mungkin bisa memberi jawabannya.

"Maaf Pak, saya mau bertanya, dari mana bahagia itu?" tanyanya kepada seorang bapak yang tampak gembira melihat anak-anak yang sedang berlarian.

"Bahagia? Dari mana datangnya? Lihat saja anak-anak itu," jawab si bapak santai. Si pemuda mencermatinya dan tidak mengerti mengapa melihat anak-anak itu adalah kebahagiaan.

Dia pun berjalan terus dan berusaha bertanya ke beberapa orang lainnya tetapi tetap saja tidak menemukan jawabannya, apa dan bagaimana bahagia itu. Hingga tibalah dia di depan rumah seorang petani yang sedang beristirahat sambil meniup seruling dengan nikmatnya.

Si pemuda menunggu sampai lagunya selesai dan mengajukan pertanyaan yang sama. "Ayo, masuklah kemari," si petani mempersilakan si pemuda
dengan ramah.

"Bapak sedang membuat seruling baru. Lihatlah! Begini caranya." Tangannya pun sibuk memperagakan memilih bambu, mengusap dan membersihkan bulu-bulu halusnya dengan cermat. "Setelah bersih, kini saatnya meratakan dan kemudian melubanginya."

"Bapak, saya kemari bukan belajar membuat suling dan apa hubungannya semua ini dengan kebahagiaan?" tanya si pemuda dengan kesal.

"Anak muda, jangan marah dulu. Perhatikan dulu apa yang hendak Bapak jelaskan. Bambu sekecil ini bisa mendatangkan nada yang indah, rahasianya ada di lubang-lubang kecil ini. Nah, sama dengan kebahagiaan yang kamu tanyakan. Buatlah lubang dan biarkan dia terbuka di dalam hatimu. Karena tanpa kamu pernah membuka hati, sama halnya kamu tidak pernah memberi kesempatan pada hatimu sendiri dan selamanya kamu tidak akan mengenal, apa itu bahagia. Mudah kan? Apakah kau mengerti?"

"Ya Pak, saya mengerti. Terima kasih."

Para pembaca yang budiman,

Merasa senang dan bahagia adalah keadaan hati. Seringkali kita melihat ataupun mendengar banyak orang yang memiliki harta berlimpah tetapi hidup tidak bahagia. Ada pula orang yang hidupnya biasa-biasa saja, tetapi tampak sekali kebahagiaan melingkupinya.

Membuka hati berarti bisa menerima keadaan apapun kita hari ini, namun TETAP berikhtiar mengejar mimpi yang kita harapkan. Mampu menikmati hidup ini secara positif dan bernilai bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Dengan sikap mental hidup seperti itu, PASTI setiap saat kita bisa menikmati kebahagian secara alami.

Salam sukses luar biasa!!


Sumber : Andrie Wongso ( Motivator Indonesia )

Wednesday, October 7, 2009

Menjadi Diri Anda Sendiri.

Kebanyakan orang yang mengalami kegagalan tidak suka melihat dirinya sendiri sebagaimana adanya seperti yang ditampilkan di cermin. Anak-anak muda khususnya, dipengaruhi oleh reaksi emosional semacam ini ketika menghadapi masalah yang sulit ditemukan solusinya. Ingatlah bahwa ketika Anda melakukan kesalahan, secara alamiah Anda tidak akan suka pada diri Anda sendiri, kesalahan itu tidak sama dengan diri Anda; tidak seperti diri kecil Anda. Hal pokok yang penting diingat dalam menjadi diri Anda sendiri adalah bangkit mengatasi diri kecil Anda yang pesimis dan minder. Anda mesti bangkit dari kesalahan-kesalahan dan ketidakberuntungan hari kemarin. Anda harus mencoba untuk menggapai diri besar Anda.

Manusia itu pembuat kesalahan namun kita juga pendobrak kesalahan. Kita bisa aja membuat kesalahan, tetapi kesalahan itu seringkali mengajarkan kita banyak hal dan membuat kita menjadi lebih baik. Oleh sebab itu, usaha untuk menjadi diri sendiri – diri besar Anda – adalah menerima diri Anda sebagaimana adanya pada saat Anda berbuat salah. Tataplah diri Anda yang ada di cermin dengan mata yang jernih, lembut dan sadarilah bahwa Anda jauh lebih besar dan jauh lebih hebat dari sejumlah kesalahan, kesialan, sakit hati, dan kesalahan serius. Anda mesti hidup melampaui kekalahan-kekalahan Anda daripada hidup bersama dengannya. Anda harus menerima kelemahan Anda, berdiri di atas kaki Anda sendiri pada saat-saat krisis, dan menyadarkan diri pada kepercayaan diri dan sukses-sukses masa lalu untuk mengubah masa-masa sulit itu menjadi kesempatan-kesempatan yang kreatif.

Pembaca yang budiman,

Jika Anda tidak menyukai diri Anda sebagaimana adanya, mulailah dengan melihat dan focus pada kekuatan Anda sendiri. Berhentilah hidup dengan kesukaran ini, sebab Anda dan diri Anda sendirilah yang dapat, baik suka maupun tidak suka, menerima diri Anda seperti apa adanya. Sadarilah bahwa Anda dapat menjadi diri Anda yang lebih baik, dengan bangkit dari kesalahan-kesalhan Anda. Itulah inti dari kehidupan yang sukses. Karena alasan itulah, menjadi diri Anda sendiri itu adalah hal terpenting. Ingat : Jadilah diri Anda sendiri yang terbaik dan sukses, sekali Anda membuat kesalahan, ambil hikmah positifnya dan pembelajaran untuk melakukan lebih baik di kesempatan berikutnya. Jangan takut untuk melakukan kesalahan, karena jika Anda tidak mencoba maka Anda tidak tahu apa yang bisa Anda lakukan dan apa yang Anda bisa capai dalam hidup Anda. Berani untuk mencoba !!!

Semoga bermanfaat, dan Salam Hebat Luar Biasa !


By : Rudy Lim ( Motivator Indonesia )